Menjadi Orangtua Ingatlah Masa Kanak-Kanak


Foto : www.markijar.com


Menjadi anak adalah sebuah fase alamiah yang dialami tiap orang. Sifat dan perilaku Anda saat ini, besar kecilnya juga dapat dipengaruhi pada saat masa anak-anak terjadi. Dalam beberapa ilmu psikologis, salah satu yang terpopuler mengenai kepribadian manusia adalah tipe sanguin, koleris, plegmatis, dan melankolis (untuk bisa ikut testnya, ada dipostingan saya sebelumnya).

Saat dewasa, kita sering menjumpai orang-orang yang memiliki beberapa sifat yang khas yang mewakili sifat tersebut, seperti orang yang rame', murung, kalem, dan otoriter. Sifat mereka juga dapat dipengaruhi oleh peristiwa pada masa lalu. Berikut ini beberapa hal yang mempengaruhi anak-anak majadi keempat tipe kepribadian tersebut, berdasarkan pengalaman, dan pengamatan ala-ala penulis sendiri.

1. Sanguin

Orang sanguin cenderung ceria, dimanapun, kapanpun. Anak yang sering diberi kepercayaan akan lebih menjadi orang yang optimis, dan terbuka terhadap orang lain, atau lingkungan di sekitar. Seringnya orang tua saat anaknya beranjak besar, tidak sabar terhadap proses perubahan anak, misalnya saat anak membantu membuat sesuatu misalnya. Karena orang tua tidak sabar, orang tua sering mengambil alih apa yang dikerjakan anak. Sehingga anak tersebut nantinya akan tergantung pada orang lain, dan kurang percaya diri.

2. Koleris
Orang yang tampak otoriter. Terbiasa dimanja dapat menyebabkan, ia sedikit keras kepala, dan mendominasi orang lain. Dari sisi minusnya. Tapi koleris juga banyak plusnya, ;)

3.Plegmatis
Katanya sih orangnya cinta damai, cuma terkesan labil dan ga punya prinsip karena kampanyenya, kampanye netral. Cenderung terkesan cari aman. Kalau ini saya belum bisa menganalisis, ya ....

4. Melankolis
Cenderung perfeksionis, makanya sering murung karena sering merasa tidak sesuai ekpekstasi. Seseorang bisa memiliki sifat seperti ini, karena saat anak melakukan kesalahan orang tua sering berkata kasar. Sehingga jadilah ia tumbuh menjadi orang yang merasa dirinya sering kurang dalam segala hal, dan ia akan melakukan yang terbaik dalam segala hal. Baik sih, tapi bisa jadi tekanan batin lho!

Bila saya menjadi orang tua, saya ingin kembali ke masa kanak-kanak, agar saya bisa lebih memahami apa maksud anak. So far, itu saja artikel jemari asal menari saya ini, semoga ada manfaat, jika ada kekeliruan, mohon saran yang membangun, dan mengedukasi, tanpa hujatan :)

Komentar

  1. Mba Japan punya anak biar bisa mendidik anak Dan merayakan juga di hari anak... Semangat mba beti hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar